29 July 2012

Buta akibat sering mabuk sejak remaja


“Aku sudah mulai minum minuman keras sejak masih 11 tahun. Sekarang aku menjadi buta sebelah dan memiliki kerusakan hati permanen.”

Demikian dikatakan seorang ibu satu putri, Suzi Fox, kini berusia 23 seperti dilansir the sun. Suzi hendak memperingatkan para peminum muda di Inggris atas dampak kesehatan yang bisa diakibatkan dari kebiasaan menenggak minuman keras.

Suzi Fox mengaku kebiasan buruknya itu sudah dimulai sejak ia masih remaja. Satu krat bir dan beberapa liter vodka bisa dihabiskannya hanya dalam satu malam.

"Di sekolah, kebanyakan teman saya adalah anak laki-laki, tapi aku tidak berjuang untuk bersaing dengan mereka. Aku bisa dengan mudah menghabiskan satu krat bir - 24 kaleng - dan sebotol vodka dalam sehari. Dan dari hari ke hari kondisiku semakin hancur,” akunya.

Sekarang dia menggunakan kisahnya sebagai peringatan kepada orang lain.

Orang tua Suzi juga sudah berusaha menghentikan kebiasan buruk putrinya itu dengan memasukkannya ke panti-panti pengobatan. Namun semua upaya gagal karena Suzi selalu mampu kabur dan mengulangi tabiatnya.

Suzi mengklaim bahwa pada saat itu dia minum, dia sama sekali tak merasakan mabuk. "Saya menjadi kebal terhadap efek alkohol. Saya bisa minum dan minum dan merasa sangat berdampak kecil," katanya.

Hingga pada suatu hari, saat itu umurnya 18 tahun, Suzi harus dilarikan ke rumah sakit setelah mabuk berat dalam suatu pesta.

Dari pemeriksaan di rumah sakit inilah, ibu dari Ruby, sekarang tiga tahun, mendapat berita buruk dari dokter yang memeriksanya. Bahwa dia mengalami kerusakan berat pada hatinya.

"Saya runtuh dan saya berteriak di lantai - rasa sakit di perut saya lebih buruk daripada melahirkan,” ujarnya.

Namun peringatan hanya bagai angin lalu, Suzi pun terus melanjutkan kebiasaan buruknya, hingga ketika usia 19dia terbangun dari tidur dan mendapatkan bahwa sebelah penglihatannya sudah tidak berfungsi alias buta.

"Saya hampir tidak bisa melihat. Yang saya bisa melihat itu kabur. Aku sangat takut. Saya tidak memiliki petunjuk apa yang sedang terjadi. Ketika saya pergi ke dokter dia yakin itu karena minum,” katanya.

Kerusakan hati yang menyerangnya juga diklaim dokter sebagai kerusakan hati permanen.

"Saya biasa pergi ke rumah sakit sepanjang waktu karena minuman dan para dokter akan mengatakan bahwa alkohol telah merusak hati saya.Mereka mengklaim seharusnya aku sudah mati dengan semua alkohol yang sayaminum dan kalau pun tidak mati, saya harus dioperasi," ujarnya.

Suzi terancam kehilangan pekerjaannya di sebuah pabrik dan hingga kemudian pada November 2008, ia hamil buah cintanya dengan si pacar, Jake Bishop, 22, seorang pelayan.

Suzi berhasil menjauhi minuman keras selama kehamilannya dan melahirkan Ruby. Ia berharap gadis kecilnya tidak mengikuti jalan destruktif yang sama seperti dirinya.

"Ini mimpi terburuk saya bahwa dia akan berubah seperti saya. Aku akan mengajarinya minum yang bertanggung jawab.Aku akan memberinya minum hanya untuk satu kali, tapi mudah-mudahan itu tidak akan sebelum dia 16 tahun,” ujar Suzi yang kini tengah belajar bisnis di sebuah universitas. [mor]

0 comments:

Post a Comment