Leibniz-Rechenzentrum (LRZ) dari Bavarian Academy of Sciences and Humanities, Jerman, meluncurkan superkomputer bernama SuperMUC.
Perangkat ini merupakan superkomputer tercepat di Eropa. SuperMUC yang dibangun oleh IBM ini juga merupakan superkomputer berbasis x86 tercepat nomor empat di dunia.
Dilansir oleh Arstechnica, superkomputer canggih asal Jerman ini menggunakan sistem operasi SUSE Linux Enterprise Server (SLES) yang merupakan distributor Linux asal Jerman yang kini telah diakuisisi Novell.
Spesifikasi superkomputer ini cukup menakjubkan. SuperMUC memiliki lebih dari 155 ribu perangkat komputasi.
Perangkat ini ditenagai oleh 18.432 prosesor Intel Xeon E5-2680 8-core dengan kecepatan 2,7GHz, dengan total jumlah core atau inti pemrosesan di SuperMUC mencapai 147.456 coredan didukung memori sebesar 324 terabyte serta mampu menghasilkan kinerja hingga 3 petaflop.
Produsen SuperMUC membandingkan prestasi superkomputer itu dengan situasi yang sulit dibayangkan, yang tiga miliar orang dengan kalkulator, masing-masing melakukan satu juta kalkulasi per detiknya.
Pihak SUSE mengatakan bahwa superkomputer SuperMUC ini dilengkapi sistem pendingin yang unik bernama Aquasar, yang terinspirasi oleh sirkulasi darah manusia yang secara signifikan mampu mengurangi panas dan konsumsi daya. Superkomputer SuperMUC ini mengkonsumsi daya hingga 3422.67 kilowatt.
SuperMUC menggunakan sistem operasi SUSE Linux Enterprise Server (SLES). Sistem ini dipakai oleh sepertiga dari 25 superkomputer tercepat di dunia.
“Sejak 1998, kami telah mengandalkan pada SUSE untuk kinerja sektor komputer kami di LRZ. Saat itu, penting untuk kami karena SUSE menyediakan fitur teknis yang tidak dimasukkan dalam distribusi Linux lainnya.” jelas kepala peneliti LRZ, Dr Arndt Bode.
Menurut Dr Bode, penggunaan sistem operasi ini juga dikarenakan Linux asal Jerman ini memiliki pengaruh kuat di Eropa dan juga memiliki ikatan kuat dengan komunitas ilmiah Eropa sehingga kedekatannya dengan SUSE akan memudahkan berkolaborasi.
SuperMUC diluncurkan bersamaan dengan perayaan 50 tahun berdirinya Leibniz-Rechenzentrum (LRZ).
0 comments:
Post a Comment